Halaman
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi bab ini peserta didik
diharapkan memiliki pengetahuan dan mampu
mempraktikkan keselamatan di jalan raya serta
menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung
jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan
toleransi
Kata Kunci
Pengertian dan keselamatan di jalan raya
Peta Konsep
Pemahaman Konsep
a. Pengertian jalan
b. Pengertian jalan raya
c. Pengertian keselamatan di jalan raya
d. Klasifikasi jalan
e. Pengertian rambu lalulintas
f. Pengertian marka jalan
g. Pengertian berkendaraan dengan mobil
Keselamatan di Jalan Raya
a.Pejalan kaki
b.Berkendaraan sepeda
c.Berkendaraan sepeda motor
d.Berkendaraan bus
e.Macam-macam rambu-rambu laluv lintas
f. Fungsi marka jalan
g. Berkendaraan dengan mobil
h. Macam-macampelanggaran dan sangsinya
Keselamatan di Jalan
Raya
Keselamatan di Jalan Raya
Sejak belakangan ini, tingkat kecelakaan jalan raya semakin meningkat.Banyak
nyawa korban dalam tragedi tersebut. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan
berusaha mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya itu.
Langkah-langkah salah satu usaha mengurangkan tingkat kecelakaan jalan raya
adalah dengan memberi pendidikan tentang peraturan di jalan raya kepada siswa.
Contohnya melalui mata pelajaran PKJR [Pendidikan Keselamatan Jalan Raya],
siswa diberikan informasi tentang maksud simbol-simbol pada papan keselamatan
jalan raya dan langkah-langkah keselamatan yang harus diambil ketika berada di
jalan raya.Ini dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga
keselamatan di jalan raya. Di samping itu, kita hendaklah menjadi pengguna jalan
raya yang baik tertib dan mematuhi peraturan yang ada.
Bab X
Kelas VIII SMP/MTs
278
Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang di-
akibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumberdaya untuk
pembangunan jalan raya, dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas lalu lintas
yang ada, merupakan persoalan utama di banyak negara. Telah diakui bahwa usaha
benar diperlukan bagi penambahan kapasitas, dimana akan diperlukan metode efektif
untuk perancangan dan perencanaan agar didapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan
dengan mempertimbangkan biaya langsung maupun keselamatan dan dampak ling-
kungan.
Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang per
-
anan yang sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan
distribusi barang dan jasa.Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang
laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transpor
-
tasi yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil yang merupakan sentra produksi
pertanian. Namun keselamatan lalu lintas merupakan suatu program untuk menurun-
kan angka kecelakaan beserta seluruh akibatnya, karena kecelakaan mengakibatkan
pemiskinan terhadap keluarga korban kecelakaan , karena sebagian besar kejadian
kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena faktor manusia, sehingga langkah untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya pengguna
sistem lalu lintas dapat dilakukan melalui:
1.
Pendidikan
a)
Pendidikan mulai berlalu lintas sejak seorang anak masuk sekolah taman
kanak-kanak
b)
Penyuluhan melalui media masa
c)
Pusat Pendidikan Keselamatan Lalu Lintas (PPKL)
2.
Perbaikan peraturan perundangan
a)
T
ata cara mengemudi
b)
Penegakan hukum
A.
P
engertian Jalan
Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 tentang jalan, disebutkan jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau
air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel;
Sedang berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan yang diundangkan setelah UU No 38 mendefinisikan jalan adalah seluruh bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel
dan jalan kabel.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
279
Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas, terminal dan
perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat
pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan
serta fasilitas pendukung.
B.
P
engertian Jalan Raya
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan
yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut.
1.
Digunakan untuk kendaraan bermotor
2.
Digunakan oleh masyarakat umum
3.
Dibiayai oleh perusahaan Negara
4.
Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
C.
P
engertian Keselamatan di Jalan Raya
Suatu upaya mengurangi kecelakaan dengan memperhatikan faktor-faktor
penyebab kecelakaan, seperti prasarana, faktor sekeliling, sarana, manusia, dan
rambu atau peraturan.
D.
K
lasifikasi Jalan Raya
Berdasarkan Undang-undang No. 38 jalan dapat diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu jalan menurut fungsi, terdiri dari :
1.
Jalan
Arteri
a.
Jalan
Arteri Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antarkota jenjang
kesatu yang berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan
kota jenjang kedua (R. Desutama. 2007). Jika ditinjau dari peranan jalan maka
Sumber: malesbanget.com
Gambar 10.1 Jalan Raya
Kelas VIII SMP/MTs
280
persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Arteri Primer adalah sebagaimana
berikut.
1)
Kecepatan rencana > 60 km/jam.
2)
Lebar badan jalan > 8,0 m.
3)
Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.
4)
Jalan
masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan
kapasitas jalan dapat tercapai.
5)
T
idak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
6)
Jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota.
b.
Jalan
Arteri Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer
dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan kawasan sekunder lainnya atau kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua. Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang
harus dipenuhi oleh Jalan Arteri Sekunder sebagaimana di bawah ini.
1)
Kecepatan rencana > 30 km/jam.
2)
Lebar jalan > 8,0 m.
3)
Kapasitas jalan lebih besar atau sama dari volume lalu lintas rata-rata.
4)
T
idak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.
2.
Jalan Kolektor
Jalan
Kolektor Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antarkota kedua
dengan kota jenjang kedua, atau kota jenjang kesatu dengan kota jenjang ketiga.
(R. Desutama. 2007). Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus
dipenuhi oleh Jalan Kolektor Primer adalah seperti berikut.
1)
Kecepatan rencana > 40 km/jam.
2)
Lebar badan jalan > 7,0 m.
3)
Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata-rata.
4)
Jalan
masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas
jalan tidak terganggu.
5)
T
idak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
6)
Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki daerah kota.
Jalan Kolektor Sekunder adalah
ruas jalan yang menghubungkan kawasan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
281
sekunder kedua dengan kawasan sekunder lainnya atau menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Jika ditinjau dari peranan jalan
maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Kolektor Sekunder adalah :
a)
kecepatan rencana > 20 km/jam, dan
b)
lebar jalan > 7,0 m.
3.
Jalan Lokal
Jalan
Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu
dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga dengan kota
jenjang ketiga lainnya, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang di bawahnya (R.
Desutama, 2007). Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus
dipenuhi oleh Jalan Lokal Primer sebagaimana berikut.
a)
Kecepatan rencana > 20 km/jam.
b)
Lebar badan jalan > 6,0 m.
c)
Jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa
Jalan Lokal Sekunder adalah
ruas jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan perumahan, atau kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau
kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan. Jika ditinjau dari
peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Lokal Sekunder
seperti di bawah ini.
a)
Kecepatan rencana > 10 km/jam.
b)
Lebar jalan > 5,0 m.
4.
Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri-ciri seperti pada
Tabel 2.1 sebagai berikut.
E.
J
enis Aktivitas di Jalan Raya
1.
Aktivitas Pejalan Kaki
Pejalan
kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan
orang yang berjalan di lintasan pejalan kaki baik di pinggir jalan, trotoar, lintasan
khusus bagi pejalan kaki ataupun menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki
dalam berlalu lintas, pejalan kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang
pada tempat penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki.
a.
Kewajiban pejalan kaki
1)
Berjalan
pada bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, atau
pada bagian jalan yang paling kiri apabila tidak terdapat bagian jalan yang
diperuntukkan bagi pejalan kaki;
Kelas VIII SMP/MTs
282
2)
Menggunakan bagian jalan
yang paling kiri apabila membawa kereta dorong;
3)
Menyeberang di tempat yang telah ditentukan.
Dalam
hal tidak terdapat tempat penyeberangan yang ditentukan, pejalan kaki
dapat menyeberang ditempat yang dipilihnya dengan memperhatikan keselamatan
dan kelancaran lalu lintas.
Rombongan pejalan kaki di
bawah pimpinan seseorang harus
mempergunakan lajur paling kiri
menurut arah lalu lintas.
Pejalan kaki yang merupakan
penyandang cacat tuna netra wajib
mempergunakan tanda-tanda khusus
yang mudah dikenali oleh pemakai
jalan lain.
b.
Kawasan pejalan kaki
Kawasan pejalan
kaki adalah kawasan yang khusus diperuntukkan bagi pejalan
kaki, kendaraan pribadi dilarang masuk ke kawasan ini, di kawasan ini pejalan kaki
yang diutamakan.Kawasan ini biasanya di bangun di daerah pertokoan, kawasan
wisata. Salah satu contoh di Jakarta adalah dikawasan Pasar Baru.
2.
Aktivitas Bersepeda
Bersepeda
merupakan salah satu model transportasi darat yang menggunakan
sepeda. Sepeda pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 Masehi.Banyak
penggemar sepeda yang melakukan kegiatan .Orang yang mempergunakan sepeda
sebagai modal transportasi rutin juga dapat disebut komuter.Penggunaan sepeda
sebagai model transportasi rutin tidak hanya dilakukan oleh pekerja yang bekerja di
sektor nonformal, tetapi juga dilakukan oleh pekerja yang bekerja di sektor formal.
Sumber: Pulse.ng
Gambar 10.2. Pejalan Kaki
Sumber: temanupdate.com
Gambar 10.3. Penyebrangan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
283
Para pekerja di sektor formal yang menggunakan sepeda sebagai moda
transportasi rutin ini sebagian besar tergabung dalam komunitas pekerja bersepeda
atau yang dikenal dengan nama
Bike To Work Indonesia
(B2W Indonesia).
Selain para pekerja, sepeda juga banyak digunakan oleh anak sekolah. Selain
karena tidak membutuhkan biaya tambahan, bersepeda juga dapat dilakukan di jalan
yang kurang bagus sekali pun. Bersepeda bagi anak sekolah juga dapat mengurangi
bahaya kecelakaan dalam berkendara dan berlalu lintas.
a.
Cara bersepeda yang baik di jalan raya
1)
Berpakaianlah
dengan benar. Pakailah helm dan pakaian berwarna terang.
Pada musim hujan, gunakan jas hujan yang tidak mengganggu kenyamanan,
keseimbangan, dan kendali Anda di atas sepeda.
2)
Patuhi
rambu dan peraturan lalu lintas. Tak ada bedanya dengan pengguna
jalan yang lain, bersepeda di jalan raya juga harus mematuhi rambu dan
peraturan lalu lintas.
3)
Jangan
pernah bersepeda melawan arus jalan. Pengemudi kendaraan bermotor
tak akan memperhatikan sepeda yang melaju di jalur jalan yang salah.
4)
Pakailah
helm, jangan menggunakan piranti
headphone
(dari
walkman
maupun
handphone
). Menurut beberapa penelitian telinga yang tertutup
rapat bisa mengurangi keawasan keadaan sekelilingnya.
5)
Untuk itu, sebaiknya kedua tangan siap untuk mengerem.
Anda mungkin
tak bisa langsung berhenti jika mengerem hanya dengan satu tangan. Jangan
bersepeda terlalu dekat di belakang kendaraan lain, dan pada musim hujan
selalu siapkan jarak aman pengereman karena rem selalu menurun efisiensinya
manakala basah.
6)
Perhatikan
jalan di samping dan belakang Anda. Belajarlah memindai keadaan
jalan di samping dan di belakang Anda tanpa harus kehilangan keseimbangan
dan kendali pada sepeda.
Sumber sditnurulislamsda.files.wordpress.com
Gambar 10.4 Anak sekolah bersepeda
Kelas VIII SMP/MTs
284
7)
Jangan menya
lip dari kiri. Pengemudi kendaraan bermotor biasanya tidak
akan menduga kalau ada sepeda yang menyalip dari kiri.
8)
Jangan melewa
ti garis pembatas jalan. Manakala menyalip, pastikan Anda
tidak melewati garis pembatas jalan. Demikan juga manakala lalu lintas
dalam keadaan padat.
9)
Gunakan lamp
u di malam hari. Selain membantu Anda melihat arah dan
kondisi
jalan,
lampu membantu pengemudi kendaraan lain di depan untuk
melihat keberadaan Anda. Tambahkan juga lampu di bagian belakang sepeda,
atau sekurang-kurangnya reflektor.
10)
Gunakan tanga
n Anda untuk memberi tanda. Gunakan tangan untuk memberi
tanda kepada pengguna jalan lain tentang ke arah mana Anda akan melaju.
Ini memang aturan tak tertulis bagi pengguna sepeda, tetapi penting bagi
keamanan Anda sendiri.
11)
Rawat dan jagalah kondisi sepeda
Anda. Lakukan perawatan rutin sehingga
sepeda Anda bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Gantilah rem dan ban
secara berkala. Merawat sepeda itu mudah, Anda bisa belajar dan
melakukannya sendiri.
b.
Beberapa kesalahan bersepeda di jalan raya
1)
Posisi
sadel. Kesalahan pertama dan cukup sederhana berkaitan dengan posisi
sadel. Para goweser pemula memiliki anggapan bahwa sadel lebih enak berada
di posisi yang rendah. Tujuannya tak lain adalah jika kehilangan keseimbangan,
maka kaki bisa segera menginjak tanah. Sepintas lalu sepertinya pemikiran
ini sangatlah tepat namun sesungguhnya hal tersebut merupakan suatu
kesalahan. Posisi sadel yang terlampau rendah sesungguhnya akan membuat
goweser menjadi lebih cepat lelah. Tenaga akan lebih banyak terkuras karena
goweser harus mengayuh pedal dengan kekuatan yang berlebihan. Karena itu
sebaiknya atur posisi sadel pada posisi yang tepat dan nyaman, tidak terlalu
rendah ataupun tidak terlalu tinggi.
Sumber: sijoritoday.com
Gambar 10.5 Lintasan Bersepeda
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
285
2)
Posisi
telapak kaki. Posisikan telapak kaki pada pedal dengan posisi yang
tepat. Hindari mengayuh dengan tumit ataupun bagian tengah telapak kaki
sebab posisi telapak kaki seperti ini membuat tenaga tidak bisa optimal.
3)
Penggunaan gir
. Goweser pemula pada umumnya malas memindahkan gir.
Gir yang seringkali diubah hanyalah gir bagian belakang, sementara gir
bagian depan diabaikan. Kebiasaan ini bisa beresiko menyebabkan rantai
keluar dari gir atau rantai menjadi lebih cepat rusak.
4)
Rambu-rambu
lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas di jalan raya tentunya
diperuntukkan bagi semua pengguna jalan termasuk goweser. Sayangnya,
cukup banyak para goweser pemula yang mengabaikan lampu merah dan
memilih menerobos saat lampu merah menyala. Tentu saja ini suatu kesalahan
yang bisa membahayakan goweser sendiri dan pengguna jalan lainnya.
5)
Saat berbelok. Salah satu dari 9 kesalahan yang biasa dilakukan
goweser
pemula terjadi saat hendak berbelok. Memang sepeda tidak dilengkapi dengan
sistem yang bisa memberikan tanda kepada pengendara lainnya bahwa
goweser hendak berbelok. Tetapi bukan berarti goweser tak perlu memberikan
tanda ketika akan berbelok. Gunakan tangan untuk memberi tanda kepada
pengendara lainnya jika hendak berbelok demi menjaga keselamatan sendiri
dan juga orang lain.
6)
Penggunaan lampu di malam hari. Saat bersepeda di malam hari, banyak
goweser yang mengabaikan
penggunaan lampu. Padahal lampu sangatlah
penting untuk menjaga keselamatan goweser. Sebaiknya nyalakan lampu di
bagian belakang dan di bagian depan sepeda. Lampu-lampu ini bisa diperoleh
dengan mudah di toko-toko sepeda.
7)
Kostum. Jika ingin
menempuh rute bersepeda yang jauh, sebaiknya gunakan
kostum yang nyaman. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu tertutup dan
tebal sebab kostum seperti ini akan membuat goweser mudah berkeringat.
Keadaan tersebut bisa memicu terjadinya dehidrasi.
8)
Minuman.
Tak banyak goweser pemula yang membawa botol berisi air saat
sedang bersepeda. Padahal asupan air selama bersepeda sangatlah diperlukan
terlebih jika goweser menempuh jarak yang jauh. Sebaiknya setiap goweser
membawa botol yang berisi air untuk menghindari dehidrasi selama bersepeda.
3.
Aktivitas Berkendaraan Menggunakan Bus
Bus adalah
kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang
dalam jumlah banyak.Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti
"(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian)".
Kelas VIII SMP/MTs
286
a.
T
empat perhentian bus atau halte bus atau
shelter
atau stopan bus (dari bahasa
Inggrisnya bus
stop
) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus.
Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran kota
antara 500 sampai 1000 m. Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu
tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang
disediakan. Untuk tempat perhentian yang kecil cukup dilengkapi dengan rambu
lalu lintas saja, dan untuk perhentian yang besar bisa dilengkapi dengan atap dan
tempat duduk, bahkan bila diperlukan dapat dilengkapi dengan kios kecil untuk
menjual surat kabar, atau rokok. Jarak antar tempat perhentian tergantung kepada
lokasinya di pusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan [1] 400 m
ataupun kurang dari itu sedang di pinggiran kota dengan kerapatan yang rendah
dapat ditempatkan pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan
jarak antara yang optimal disarankan menggunakan
modelling
perencanaan
angkutan umum[2].
b.
Berikut adalah cara dan menggunakan bus atau angkot,
1)
Bertanyalah
mengenai rute bus atau angkot kepada teman sekolah, kuliah
atau kerja anda. Kalau anda malu, bertanyalah kepada orang tua di rumah
anda atau paman google. Semua bus atau angkot memiliki kode angka atau
huruf yang mewakili rute yang dilalui. Misal, Bus Patas AC yang beredar di
Jakarta dengan kode P11 memiliki rute pulang pergi (PP) dari terminal Pulo
Gadung sampai Lebak Bulus (vis versa).
2)
Berdirilah di halte atau pinggir jalan. Ini penting, di sinilah
Anda akan
memulai petualangan Anda. Bila bus atau angkot yang Anda maksud melaju
sekitar 10 meter ke arah Anda, lambaikan tangan kiri Anda sebagai tanda
stop
!
Sumber: upload.wikimedia.org
Gambar 10.6 Halte Bus
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
287
3)
Selalu naik dengan kaki kanan dan turun dengan kaki kiri. Bila akan naik,
fokus dan pija
klah tumpuan pertama bus/angkot dengan kaki kanan yang
merupakan tumpuan paling kuat. Selain itu, bertumpu pada kaki kanan pada
pintu bus sebelah kiri menyelaraskan momentum gerak tubuh dan kendaraan.
4)
Siapkan
uang pecahan kecil dan jangan malu atau takut bertanya ongkos.
Sistem pembayaran bus atau angkutan kota di Indonesia sebagian besar
masih sangat kuno, yaitu kita diharuskan membayar ke sopir atau kondektur.
Tarifnya pun sering tidak jelas, diukur berdasarkan jarak tempuh yang tidak
jelas parameternya. Ketika ada kenaikan tarif, barulah sedikit jelas tuh
tarifnya, karena pengumuman mengenai tarif baru yang berlaku, biasanya
ditempel di pintu angkot atau jendela bus. Untuk menjaga biar kita nggak
seperti orang bingung, biasakan menyiapkan uang receh kecil Rp1.000,- ,
Rp2.000,- atau Rp5.000,-. Hal ini untuk memudahkan uang kembalian bila
Anda tidak tahu tarif yang harus dibayarkan untuk jarak yang kita tempuh.
Ketika akan sampai pada tujuan atau pak kondektur menghampiri, bertanyalah
mengenai tarif yang harus dibayar.
5)
Ketika
di dalam bus atau angkot, bertanyalah ke kondektur atau supir agar
tidak salah naik.
Sumber: http://poskotanews.com
Gambar 10.7 Angkutan Umum
Kelas VIII SMP/MTs
288
4.
Aktivitas Berkendaraan Menggunakan Sepeda Motor
Sepeda motor adalah
kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil
disebabkan oleh gaya gigroskopis. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau
keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara.
Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif
murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakarnya
serta biaya operasionalnya cukup hemat.
a.
Cara berkendaraan motor yang baik
1)
Gunakan helem yang berstandar SNI dan jaket serta sarung tangan
2)
Perhatikan
posisi duduk sebelum menjalankan kendaraan, dan pastikan Anda
telah berada pada posisi duduk yang benar dan senyaman mungkin. Posisi
duduk pada saat di atas motor yang benar adalah paha bagian dalam menjepit
jok. Dengan posisi duduk seperti ini maka kendaraan akan menjadi lebih
stabil saat dijalankan.
3)
Memperhatikan
posisi tangan setelah memahami bagaimana posisi duduk
yang baik saat berada di atas motor, selanjutnya adalah memperhatikan posisi
tangan. Posisi tangan yang baik adalah posisi dengan keadaan menekuk 135
derajat. Selain memberikan efek yang lebih stabil, posisi tangan seperti ini
juga memberikan efek meredam guncangan yang terjadi pada bahu saat
motor berada pada kondisi jalan yang kurang bagus.
Sumber: digaleri.com
Gambar 10.8 Kendaraan Motor
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
289
4)
Perhatikan
pandangan. Tips berkendara motor yang baik dan benar selanjutnya
adalah memperhatikan pandangan Anda saat berada di atas sepeda motor.
Pandangan yang baik adalah pandangan yang bisa melihat jalanan secara
luas. Hindari melihat dengan jarak pendek atau bagian depan bawah ban
depan motor Anda.
5)
T
eknik pengereman yang baik merupakan faktor utama keselamatan Anda
saat berkendara. Beberapa teknik pengereman motor yang benar adalah
sebagai berikut.
a)
Selalu
pastikan jari telunjuk tangan kanan Anda berada pada
handle
rem,
jika Anda menggunakan motor kopling, maka jari-jari pada tangan kiri
Anda selalu berada pada tuas kopling agar bisa menarik tuas dengan
cepat pada saat kendaraan mengerem.
b)
Fungsikan dengan maksimal kedua rem yang ada pada motor agar
pengereman bisa dilakukan dengan lebih stabil dan aman.
c)
Usahakan posisi duduk tetap tegak saat pengereman berlangsung.
6)
Letak
dan posisi kaki Keadaan yang paling sering terjadi sekarang adalah
kedua kaki tetap berada di bawah pada saat kendaraan telah melaju. Hal ini
sangat berbahaya. Karena itu selalu posisikan kaki kanan Anda berada pada
tuas rem belakang sebelum kendaraan dijalankan maupun pada saat tengah
berhenti.Itulah beberapa tips cara berkendara yang baik dan aman untuk
pengguna sepeda motor (
bikers
).
b.
Beberapa
kesalahan yang sering dan kerap dilakukan oleh para pengguna sepeda
motor.
1)
Apakah betul
motor baru tidak boleh ngebut atau untuk berboncengan?
Sebenarnya mengendarai motor baru (baru beli dari dealer) boleh saja dipacu
dengan kecepatan tinggi asal tidak berlebihan dan 'ugal-ugalan'. Saat ini motor
yang dipasarkan adalah jenis motor 4 tak yang buat dengan tekhnologi tinggi
dan tidak dapat disamakan dengan motor lama yang masih 2 tak. Dalam hal
ini yang membedakan motor 2 tak dengan 4 tak pada masa percobaan adalah
sistem pelumasannya.
Gambar 10.9 Cara berkendara dengan baik
Kelas VIII SMP/MTs
290
2)
Memanasi mesin terlalu lama. Perlakuan ini juga termasuk perlakuan yang
salah.
Karena sebenarnya kita cukup melakukan pemanasan terhadap mesin
selama 1-2 menit saja. Yang juga perlu diingat adalah ketika kita melakukan
pemanasan terhadap mesin, motor memerlukan bahan bakar untuk itu. Dengan
demikian semakin lama memanasi motor, semakin banyak pula bahan bakar
yang terbuang.
3)
Enggan memeriksa
sebelum berkendara. Pemeriksaan terhadap kendaraan
sangat diperlukan, seperti oli, bensin, lampu, sein, klakson, rem, dan ban.
4)
Membuka
gas terlalu besar ketika menstarter motor. Kebiasaan seperti ini
hanya akan membuat mesin susah hidup karena campuran tidak stabil, yaitu
udara banyak bensin sedikit.
5)
Menekan
tombol
electric starter
secara berulang. Hal ini merupakan tindakan
yang seharusnya tidak dilakukan. Setiap kali tombol
starter
ditekan, tidak
diperbolehkan lebih dari 5 detik. Apabila mesin belum juga hidup, hentikan
penekanan selama kurang lebih 5 detik. Kemudian ulangi kembali. Jika mesin
tetap tak mau hidup setelah 3-4 kali penekanan, gunakanlah
kick starter
agar
kendaraan Anda dapat hidup.
6)
T
akut aki cepat habis, tak pernah memakai
electric starter
sekalipun. Perilaku
seperti ini contoh dari sekian sikap yang salah, karena starter merupakan alat
untuk menambah kenyamanan dalam berkendara. Selanjutnya apabila kita
tidak pernah memakai
electric starter
adalah elektronik yang behubungan
dengan mesin akan menjadi macet.
7)
Gas terbuka terlalu besar pada gigi 1. Ini contoh yang tida
k boleh ditiru. Hal
ini dapat menyebabkan motor tersentak dan spontan melompat ke depan.
Yang betul ketika akan menjalankan motor adalah dengan menutup gas
secara penuh kemudian masuk pada transmisi pertama (gigi 1), selanjutnya
menaikkan gas secara perlahan.
8)
Kaki selalu menekan pedal rem. Hindari hal yang sama sekali tidak baik
ini,
meskipun kebanyakan dari kita tidak sadar ketika berkendara kaki kita
selalu menekan pedal rem. Pedal rem yang terus tertekan selama berkendara
akan mengakibatkan kanvas rem manjadi cepat habis dan juga mesin merasa
'menderita'. Bukan hanya rem dan mesin, kopling pun demikian karena juga
akan sedikit tertarik. Jika ini terus dibiarkan maka dapat mengakibatkan
terjadinya 'slip' di antara pelat kopling yang membuat motor tidak bertenaga
dan kopling menjadi aus.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
291
9)
Menekan
kopling saat melawati jalan berliku. Dengan menekan kopling pada
saat menikung dengan kecepatan tinggi, dapat menimbulkan bahaya karena
kendaraan akan menyelonong dan sulit dikendalikan. Hal ini diakibatkan
karena jika kita menekan kopling saat berkendara, kendaraan tak ubahnya
seperti dalam keadaan netral (0 = "nol"). Seharusnya ketika sedang berada
di tikungan adalah dengan mengurangi kecepatan, baik dengan pengereman
maupun mengurangi gigi.
10)
Anti
pakai cuk ketika starter. Anggapan yang salah menstater memakai cuk
sudah tak baik lagi setelannya. Karena motor sekarang telah menggunakan
teknologi canggih dengan banyak udara bensin sedikit. Oleh karena itu cuk
diperlukan dengan catatan harus ditutup kembali setelah selesai menstarter
dan motor telah dalam keadaan hidup, hal ini bertujuan untuk menghemat
bahan bakar.
11)
Mengendarai motor di jalan raya secara zig-zag.
12)
Menyerobot lampu merah atau berhenti melewati
garis pemberhentian di
lampu merah.
Saat pembelajaran dapat dilakukan pemberian skor untuk setiap peserta didik ,
baik yang dilakukan sesama teman (
peer assessment
) atau diri sendiri (
self assessment
),
dengan aspek pengamatan (1) bekerja sama saat belajar (2) dapat mengemukakan
pendapat, (3) dapat mengajukan pertanyaan, (4) dapat memberikan jawaban, (5) dapat
menghargai pendapat teman, dan (6) bertanggung jawab
Sumber: http://image-serve.hipwee.com
Gambar 10.10 Berkendara yang tidak baik
Kelas VIII SMP/MTs
292
F.
P
engertian Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang,
huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan
maka bahan harus terbuat dari material retro-reflektif.
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
1.
Rambu peringatan
Rambu
yang memperingatkan adanya kondisi berbahaya dan berpotensi bahaya
agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya:
Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya persimpangan
berbahaya bagi para pengemudi.
9
10
11
12
13
14
15
16
9. Penyempitan jalan sebelahkanan
10. Jembatan
11. Jalan menurunlandai
12. Jalan menuruncuram
13. Jalan menanjak landau
14. Jalan menanjak curam
15. Jalan licin
16. Cekungan
9
10
11
12
13
14
15
16
9. Penyempitan jalan sebelah kanan
10. Jembatan
11. Jalan menurun landai
12. Jalan menurun curam
13. Jalan menanjak landai
14. Jalan menanjak curam
15. Jalan licin
16. Cekungan
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Tikungan ke kiri
2. Tikungan ke kanan
3. Tikungan ganda
4. Tikungan tajam
1. Tikungan tajam ganda
2. Banyak tikungan
3. Tikungan memutar
4. Penyempitan jalan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
293
2.
Rambu petunjuk
Rambu
yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau
pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan
dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.
3.
Rambu larangan.
Rambu ini untuk melarang
penggunaan dan pergerakan lalu lintas tertentu.
Misalnya:
a)
Rambu larangan berhenti.
b)
Rambu larangan membunyikan isyarat suara.
c)
Semua kendaraan dilarang lewat.
1
2
3
4
5
6
7
1. Rambu petunjuk 1 (Kode warna coklat untuk tujuan
wisata)
2. Rambu petujuk 2 (Kode warna putih untuk Jalan tol
dan biru untuk fasilitas umum)
3. Penanda jarak
4.
Rambu petunjuk rute Jalan nasional
5.
Masuk tol
6.
Keluar tol
7.
Simpang susun dengan jalan
tol lain
6.
Larangan masuk bagi kend
araan bermotor dan
tidak bermotor
7.
Sepeda masuk motor dilarang
8.
Mobil dilarang masuk
1
1
2
2
1
3
1
4
5
1
6
1
7
1
8
1
9
3.
Kendaraan bermotor dilarang masuk
4.
Sepeda dilarang masuk
5.
Larangan untuk truk dengan panjang tert
entu
7.
Dilarang berhenti
8.
Dilarang
parker
9.
Batas kecepatan
1
2
3
4
5
6
7 8
9
17
18
19
20
21
22
23
24
17. Jalan cembung/Alat pembatas kecepatan
18. Jalan bergelombang
19. Lontaran kerikil
20. Lampu lalu lintas
21. Persimpangan 4 arah
22. Penyebrangan pejalan kaki
23. Area banyak pejalan kaki
24. Area pejalan kaki anak-anak
Kelas VIII SMP/MTs
294
4.
Rambu Perintah.
Rambu
ini untuk ememrintahkan penggunaan dan pergerakan lalu lintas tertentu.
Misalnya:
a)
Rambu perintah memasuki lajur yang ditunjuk.
b)
Rambu batas minimum kecepatan.
c)
Rambu
perintah bagi jenis kendaraan tertentu untuk melalui lajur dan/atau
jalur tertentu.
G.
P
engertian Markah Jalan
Markah jalan (tidak baku: marka jalan) adalah suatu tanda yang berada di
permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda
yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang
lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah
kepentingan lalu lintas.
1.
Markah membujur
Markah memb
ujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbu jalan.Marka
membujur yang dihubungkan dengan garis melintang yang dipergunakan untuk
membatasi ruang parkir pada jalur lalu lintas kendaraan, tidak dianggap sebagai
markah jalan membujur.
2.
Markah melintang
Markah melintang
adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, seperti
pada garis henti di Zebra cross atau di persimpangan
5.
Berhenti
6.
Beri jalan
7.
Wajib membelok ke kiri
8.
Wajib membelok ke kanan
1
1
2
2
1
3
1
4
5
1
6
1
7
1
8
1.
Wajib membelok ke kiri
2.
Wajib membelok ke kanan
3.
Wajib lurus
4.
Wajib mengitari bundaran
Markah putus
-
putus
Markah
utuh
Markah putus
-
putus
menjelang Marka utuh
Markah putus
-
putus
dan utuh
Garis jalan 2 arah henti pada
persimpan
gan
Garis henti pada
persimpangan jalan 1
arah
Garis henti pada
persimpangan jalan
1 arah dengan 3
lajur
Garis henti
pada
penyebrangan
oran
g(zebra cross)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
295
3.
Markah serong
Markah serong adalah
tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk
dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu
daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.
4.
Markah lambang
Markah
lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan
peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang
telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas lainnya.
H.
B
erkendaraan dengan Mobil
Berkendaraan dijalanan umum dengan kendaraan seperti mobil memerlukan
antipasi dan persiapan tersendiri yang lebih dibandingkan berkendara dengan motor
dan sejenisnya. Sekali pun mobil telah mendapatkan perawatan rutin, hingga memiliki
mesin, ban serta sistem pengereman yang baik, bukan berarti kita telah cukup dalam
mempersiapkan diri untuk terhindar dari bahaya dijalan raya, berikut ini ada yang
perlu anda lakukan sewaktu akan/mengendarai mobil anda di jalan raya:
1.
Hal
pertama melakukan pemeriksaan pada kendaraan mobil anda. seperti
memeriksa minyak rem, tekanan angin pada ban, mengecek lampu indikator,
memeriksa bagian bawah kendaraan dari kebocoran oli dan sebagainya. Intinya
pastikan kondisi mobil anda sudah cukup prima untuk berjalan.
2.
Mengemudikan
mobil dengan beban berlebih tentu tidak baik, selain mengganggu
keseimbangan juga akan memboroskan bahan bakar, untuk itu sebaiknya
pindahkan berbagai barang-barang yang kurang penting dari dalam kendaraan
anda.
3.
Gunakan sabuk pengaman (
safety belt
) dengan baik dan benar, yaitu dengan
menyilangkannya dari bagian tulang bahu ke pinggul, dengan demikian berat
badan tubuh anda bisa terjaga dengan baik jika terjadi benturan atau hentakan
mendadak.
Markah serong (chevron)
Markah panah
Markah tulisan pada Zona
Selamat Sekolah
Markah tulis
an pada Zona
Selamat Sekolah
Kelas VIII SMP/MTs
296
4.
Posisi kan
dengan baik perangkat spion mobil bagian dalam dan luar sehingga
anda bisa bisa melihat secara bebas berbagai posisi dari badan mobil dan
keadaan sekitarnya dengan leluasa. Untuk bagian tak terlihat, usahakan untuk
menengokkan kepala seperti saat dimana anda perlu untuk berpindah jalur atau
berputar arah.
5.
Sebaiknya peganglah stir sesuai dengan prosedur
, yaitu idealnya posisi
genggaman tangan ada di arah jam 3 dan jam 9 dan gunakanlah jari anda ketika
perlu untuk menyalakan lampu belok atau wiper.
6.
Fokuslah
dalam mengemudikan mobil, hilangkan berbagai fikiran yang
mengganggu konsentrasi anda berkendara. Berbagai aktifitas mengganggu juga
perlu ditinggalkan seperti merokok, atau pun menelpon, jika memang hal tersebut
memang dirasa perlu untuk dilakukan, sebaiknya anda terlebih dulu menepi atau
gunakan handsfree untuk mudahnya berkomunikasi telepon.
7.
Jagalah
jarak aman, baik sisi samping kiri dan kanan, serta depan dengan
kendaraan lain untuk menghindari keadaan mendadak, karena dengan besarnya
ruang / jarak anda akan melakukan antisipasi.
8.
Sekali
pun mobil anda sudah mendukung teknologi ramah lingkungan,
lakukanlah pengoperan gigi trasmisi pada rpm 2.000 sampai dengan 2.500 rpm.
Karena mesin berbahan bakar bensin umumnya baru bekerja optimal di kisaran
putar 2.000 – 2.500 rpm
9.
Lakukanlah
berbagai trik efesiensi bahan bakar yang aman, seperti mengangkat
injakkan kaki pada pedal gas lebih dulu dan biarkan mobil meluncur sebelum
anda menginjak rem saat akan menikung.
10.
Matikan mesin mobil jika anda berhenti atau menepi selama lebih dari 1 menit,
karena
mesin mobil yang hidup dalam keadaan diam selama 3 menit sama artinya
seperti mesin mobil melakukan perjalanan 1 jam pada kecepatan rata-rata 50 km/
jam.
Gambar 10.11. Berkendara dengan mobil
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
297
I.
M
acam-Macam Pelanggaran Lalulintas dan Sangsinya
Berbagai pelanggaran kerap dilakukan oleh pengguna jalan raya. Ironisnya,
kelalaian tersebut tak jarang merugikan orang lain. Seringkali terjadi kecelakaan
yang membuat orang lain terluka atau bahkan tewas.
1.
Menerobos ampu merah
Lampu lalu lint
as atau
traffic light
merupakan sebuah komponen vital pengaturan
lalu lintas. Namun ironisnya, pelanggaran terhadap lampu lintas ini justru menempati
urutan pertama sebagai jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan pengguna
kendaraan bermotor. Bagi pelanggarnya dapat dikenakan denda: Rp250.000
2.
T
idak menggunakan helm
UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan sudah mengatur
mengenai kewajiban pengendara sepeda motor untuk menggunaan helm berstandar
Nasional Indonesia (SNI). Bahkan dalam UU tersebut dengan jelas tertera pula sanksi
jika pengemudi tidak mengenai helm, maka ia bisa dipidana dengan pidana kurungan
paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
3.
T
idak menyalakan lampu kendaraan
Pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan menyatakan bahwa Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu
utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada
kondisi tertentu.
Kemudian pada ayat kedua dinyatakan Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada
siang hari. Pelanggaran sering terjadi, terutama untuk kewajiban menyalakan lampu
di siang hari. Bagi pelanggarnya dapat dikenakan denda : Rp250.000
4.
T
idak membawa surat kelengkapan berkendara
Aksi tilang yang dilakukan pihak kepolisian juga sering terjadi terhadap pen-
gendara yang tidak membawa surat-surat berkendara seperti Surat Izin Mengemu-
di (SIM) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Bagi pelanggarnya dapat
dikenakan denda: Rp500.000 dan SIM Rp. 250.000
5.
Melawan arus (
Contra Flow
)
Di kota-kota besar seperti Jakarta, para pengendara sepeda motor acapkali
bersikap seenaknya di jalanan dengan “melawan arus”. Mereka seolah tutup mata
dengan adanya pengendara lain yang berjalan berlawanan arah dengan mereka. Dalam
Pasal 287 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22
Tahun 2009 disebutkan maksimal denda Rp 1 juta untuk kendaraan roda empat dan
Rp 500 ribu untuk kendaraan roda dua.
Kelas VIII SMP/MTs
298
6.
Melanggar rambu-rambu lalu lintas
Pelanggaran
terhadap rambu-rambu lalu lintas acapkali terjadi. Parkir di bawah
rambu dilarang parkir serta berhenti di depan tanda larangan stop sudah menjadi
aktivitas yang sering dilakukan. Padahal menurut ketentuan pasal 287 ayat (1)
UU No.22 tahun 2009, jenis pelanggaran tersebut bisa terancam hukuman pidana
kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000.
7.
Menerobos jalur busway
Maraknya
kecelakaan akibat aksi nekad pengendara yang masuk ke jalur busway
juga tidak membuat pengendara lainnya jera..Menurutnya, aturan denda sudah diatur
dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Pada Pasal 287 ayat 1 dan 2 UU
No 22/2009, menerapkan sanksi Rp 500.000 untuk roda empat dan dua bagi yang
melanggar rambu lalin.
8.
T
idak menggunakan spion
Pentingnya kesadaran menggunakan kaca spion saat berkendara seringkali
diabaikan. Padahal kaca spion dapat membantu pengemudi untuk memastikan bahwa
kondisi saat itu kondusif untuk membelokkan kendaraan. Hal ini juga berguna untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan. Berdasarkan Undang-Undang No. 2 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 285 ayat 1, pengendara akan ditilang atau
didenda sebesar Rp250.000 jika kendaraannya tidak dilengkapi dengan kaca spion.
Sumber: http://media.viva.co.id
Gambar 10.12. Palang pintu pada jalur busway
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
299
9.
Berkendara melewati trotoar
Seyogyanya trotoar merupakan
tempat
bagi pejalan kaki. Namun
nyatanya, hak pejalan kaki juga diserobot
oleh para pengendara motor. Dengan tanpa
merasa bersalah, mereka mengendarai
kendaraannya diatas trotoar sehingga
memaksa pejalan kaki untuk mengalah
dengan alasan menghindari kemacetan.
Menurut UU Nomor 22 Tahun 2009
pasal 131 ayat 1 sudah mengatur bahwa
pejalan kaki berhak atas ketersediaan
fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat
penyeberangan dan fasilitas lain. UU 22/2009 menegaskan, setiap orang yang
mengakibatkan terganggunya fungsi perlengkapan jalan seperti trotoar dan halte,
bisa dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp. 24 juta.
10.
Mengemudi
tidak konsentrasi (pakai HP) Bagi pelanggarnya dapat dikenakan
denda : Rp50.000
Adapun kriteria penialain adalah (a) 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai
diharapkan (b) 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai yang diharapkan dan
kadang-kadang tidak melakukan, (c) 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang
melakukan dan sering tidak melakukan, (d) 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
Contoh
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek yang Dinilai
Jml.
Skor
Ketertangan
Kerjas ama
saat berlari
Dapat
melakukan
posisi awal
Dapat
melakukan
gerak kaki
Dapat
melakukan
lengan
Dapat
melakukan
pernafasan
Bertanggungjawab
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
A
V
V
V
V
V
V
20
Baik Sekali
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
Jumlah Skor Maks = 24
Sumber: asmarantaka.files.wordpress.com
Gambar 10.13 Pengendara melewati trotoar
Kelas VIII SMP/MTs
300
Petunjuk Penskoran :
Kamu akan memperoleh nilai :
Baik Sekali
: apabila
memperoleh skor 16 - 24
Baik
: apabila
memperoleh skor 11 - 15
Cukup
: apabila
memperoleh skor 7 - 10
Kurang
: apabila
memperoleh skor 1 –6
Penilaian Hasil Belajar
1.
Penilaian Spiritual dan Sosial (KI- 1 dan KI- 2)
Penilaian
aspek spiritual dan sosial dilakukan dengan pengamatan selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang dinilai meliputi : berdoa
sebelum dan sesudah pembelajaran, sungguh-sungguh dalam pembelajaran,jujur,
disiplin,tanggung jawab, menghargai teman.
Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.Tiap perilaku yang dicek
(√) dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 (Sangat Baik = 4, Baik = 3,
Cukup.= 2 Kurang = 1).
Contoh Format Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
No
Nama
Peserta
Didik
Sikap Spiritual dan Sosial
Jml.
Skor
Nilai
Berdoa sebelum
dan sesudah
pembelajaran
Sungguh-sungguh
dalam pembela-
jaran
Jujur
Disiplin
Tanggung
jawab
Menghargai
teman
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
24
4
2
Dwi
3
Fikrul
Skor Maks = 24
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 4
2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)
Pilihan Ganda
Jawab soal berikut dengan memberikan tanda silang (X). Untuk jawaban yang
benar beri skor = 1, bila salah beri skor = 0
1.
Y
ang dimaksud dengan jalan raya, adalah ......
a.
jalan
utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain .
b.
jalan
alternatif yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang
lain
c.
jalan menyilang yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang
lain
d.
jalan
perempatan yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan
yang lain
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
301
2.
Berikut
pengertian jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi
segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas,berdasarkan....
a.
UU RI No 38
Tahun 2004
b.
UU RI No 48
Tahun 2004
c.
UU RI No 58
Tahun 2004
d.
UU RI No 68
Tahun 2004
3.
Salah satu ciri-ciri jalan raya di Indonesia , adalah ...
a.
digunakan oleh umum
c. digunakan oleh pribadi
b.
digunakan secara khusus
d. digunakan oleh pemerin
tah
4.
Berikut salah satu klasifikasi jalan raya , adalah......
a.
jalan arteri primer
c. jalan arteri khusus
b.
jalan arteri utama
d. jalan arteri reguler
5.
Ukuran lebar untuk jalan lokal, adalah ......
a.
> 6,0 m.
b.
> 7,0 m.
c.
> 8,0 m.
d.
> 9,0 m
6.
Kecepatan berkendara di jalan lokal, adalah ......
a.
> 10 km/jam. b. > 30 km/jam
b.
> 20 km/jam c. > 40 km/jam
7.
Salah satu jalan arteri sekunder adalah...
a.
tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat
b.
boleh diganggu oleh lalu lintas lambat
c.
tidak boleh diganggu oleh lalu lintas cepat
d.
tidak boleh diganggu oleh lalu lintas cepat dan lambat
8.
Lebar jalan lokal sekunder adalah, ....
a.
> 5,0 m
b. > 7,0 m
b.
> 6,0 m
c. > 8,0 m.
9.
Arti gambar rambu peringatan berikut ini, adalah ...
a.
tikungan ke kiri
c. tikungan ke belakang
b.
tikungan ke kanan
d. tikungan ke samping
10.
Arti gambar rambu peringatan berikut ini, adalah ...
a.
tikungan ke kiri
c. tikungan ke belakang
b.
tikungan ke kanan
d. tikungan ke samping
1
1.
Arti gambar rambu larangan berikut ini, adalah ...
a.
larangan masuk bagi kendaraan bermotor dan tidak bermotor
b.
diperbolehkan masuk bagi kendaraan bermotor dan tidak bermotor
c.
larangan keluar bagi kendaraan bermotor dan tidak bermotor
d.
larangan memotong bagi kendaraan bermotor dan tidak bermotor
Kelas VIII SMP/MTs
302
12.
Arti gambar rambu perintah berikut ini, adalah ...
a.
W
ajib lurus
b.
W
ajib belok ke kiri
c.
W
ajib belok ke kanan
d.
W
ajib berhenti
Jawaban singkat (Essay)
Jawab soal berikut dengan benar, dengan deskripsi sebagai berikut.
Skor 4: jika kamu mampu menjawab
empat
jawaban dengan baik
Skor 3: jika kamu mampu menjawab
tiga
jawaban dengan baik
Skor 2: jika kamu mampu menjawab
dua
jawaban dengan baik
Skor 1: jika kamu mampu menjawab
satu
jawaban dengan baik
1.
Sebutkan pengertian jalan!
2.
Sebutkan pengertian jalan raya !
3.
Sebutkan pengertian rambu lalulintas !
4.
Sebutkan empat macam klasifikasi jalan!
Format penilaia
n essay (KI-4), gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan pernafasan
No
Nama Peserta
Didik
Butir Soal
Jml.
Skor
Nilai
1
2
3
4
pengertian jalan
pengertian jalan
raya
pengertian
rambu
lalulintas
empat macam
klasifikasi jalan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
2
Dwi
3
Fikrul
Dst.
Skor Maks = 16
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 4
Komentar Orang Tua Murid
3.
Penilaian Keterampilan (KI-4)
Penilaian
keterampilan dilakukan dalam bentuk kinerja , yaitu suatu proses yang
bersifat prosedural dalam melakukan suatu kinerja, mulai dari persiapan, langkah-
langkah, dan penyajian hasil . Berikan tanda cek (√) pada kolom perolehan skor
yang sudah disediakan, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 (Sangat Baik
= 4, Baik = 3, Cukup.= 2 Kurang = 1). Dan tanda cek (√) tersebut menunjukkan
kompetensi yang diharapkan. Lakukan keselamatan di jalan raya:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
303
Lakukan pembuatan power point tentang keselamatan di jalan raya:
1.
Persiapan m
ateri dengan sumbernya !
2.
Langkah pembuatan powe
r point secara urut!
3.
Penyajian m
ateri!
Format penilaian (KI-4), persiapan,langkah-langkah, penyajian materi.
No
Nama Peserta
Didik
Penilaian Keterampilan
Jml.
Skor
Nilai
Prosedural pembuatan power point
Persiapan
Langkah
pembuatan
Penyajian
materi
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
v
v
v
12
4
2
Dwi
3
Fikrul
Dst.
Skor Maks = 12
Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 4
Kelas VIII SMP/MTs
304
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
305
Atletik
Aktivitas
fisik
yang
terdiri
dari
gerakan-gerakan
yang
dinamis
dan
harmonis,
yaitu
jalan,
lari,
lompat,
dan
lempar
yang
digunakan
sebagai
sarana
pendidikan
jasmani
untuk
meningkatkan
kemampuan
biomotorik.
Misalnya
kekuatan,
daya
tahan,
kecepatan,
kelenturan,
dan
kordinasi.
Backhand
Pukulan
dalam
permainan
bola
kecil
(bulutangkis,
tenismeja,
tenis)
dengan
posisi
lengan
membelakangi
arah
gerakan.
Base
Tempat
hinggap
pemain
softball
setelah
memukul
bola
atau
bola
setelah
dipukul
teman
main.
Berdiri
dengan
tangan Merupakan
salah
satu
bentuk
latihan
keseimbangan
pada
senam
dasar
dengan
posisi
badan
lurus,
kedua
tangan
lurus
ke
atas
menggunakan
tumpuan
kedua
lengan
pada
posisi
lurus.
Bunt
Memukul
bola
dengan
cara
menahan
laju
arah
bola
pada
permainan
softball
Catcher
Penangkap
bola
dalam
permainan
softball
Daya
tahan
Kemampuan
dari
otot-otot
kerangka
badan
untuk
menggunakan
kekuatan
(tidak
maksimal),
dalam
jangka
waktu
tertentu.
Dribbling
Menggiring
bola
(sepakbola),
memantul-mantulkan
bola
(basket).
Elakan
Usaha
pembelaan
yang
dilakuka
n
dengan
sikap
kaki
tidak
berpindah
tempat
atau
kembali
ke
tempat
semula
Finish
Titik
akhir
dari
pergerakan
Forehand
Pukulan
dalam
permainan
bola
kecil
(bulutangkis,
tenismeja,
tenis)
dengan
posisi
lengan
menghadap
arah
gerakan
Gerak
ikutan
Gerakan
yang
dilakukan
untuk
menjaga
keseimbangan
badan
setelah
melakukan
gerakan
utama,
seperti
tolak
peluru,
lempar
cakram
dan
martil
Indikator
Merupakan
penanda
pencapaian
KD
yang
ditandai
oleh
Glosarium
Kelas VIII SMP/MTs
306
perubahan
perilaku
yang
dapat
diukur
yang
mencakup
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan.
Indikator
dikembangkan
sesuai
dengan
karakteristik
peserta
didik,
mata
pelajaran,
satuan
pendidikan,
potensi
daerah
dan
dirumuskan
dalam
kata
kerja
operasional
yang
terukur
dan
dapat
diobservasi.
Jump shoot
Menembak
bola
basket
ke
arah
ring
basket
diawali
dengan
gerak
melompat
ke
atas
(vertikal)
Kebugaran
jasmani
Merupakan
salah
satu
aspek
fisik
dari
kesegaran
menyeluruh
(total
fitness)
.
Kesanggupan
seseorang
untuk
melakukan
pekerjaan
produktif
sehari-hari
tanpa
adanya
kelelahan
berlebihan
dan
masih
mempunyai
cadangan
tenaga
untuk
menikmati
waktu
senggangnya
dengan
baik
maupun
melakukan
pekerjaan
yang
mendadak.
Kekuatan
Kemampuan
otot-otot
untuk
menggunakan
tenaga
maksimal
atau
mendekati
maksimal,
untuk
mengangkat
beban
Kelenturan
Kemampuan
untuk
menggerakka
n
otot
beserta
persendian
pada
seluruh
daerah
pergerakan
Kombinasi
Melakukan
beberapa
teknik
gerakan
dalam
satu
rangkaian
gerak
Kompetensi
Dasar
adalah
pengetahuan,
keterampilan
dan
sikap
minimal
yang
harus
dikuasai
oleh
peserta
didik
dalam
penguasaan
materi
pelajara
n
yang
diberik
an
dalam
kelas
pada
jenjang
pendidikan
tertentu.
Juga
merupakan
perincian
atau
penjabaran
lebih
lanjut
dari
standar
kompetensi.
Adapun
penempatan
komponen
Kompetensi
Dasar
dalam
silabus
sangat
penting,
hal
ini
ber
guna
untuk
meningkatkan
para
guru
seberapa
jauh
tuntutan
tar
get
kompetensi
yang
harus
dicapai.
Komposisi
tubuh
Presentase
lemak
badan
dari
berat
badan
tanpa
lemak
Koordinasi
Melakukan
beberapa
teknik
gerakan
dengan
berbagai
cara
dalam
satu
rangkaian
gerak
KTSP
adalah
kurikulum
operasional
yang
disusun
oleh
dan
dilaksanakan
di
masing-masing
satuan
pendidikan.
KTSP
paling
tidak
terdiri
dari
Kurnas,
Kurda,
kalender
pendidikan,
dan
RPP.
Pendidikan
Jasmani
Olahraga
dan
Kesehatan
(PJOK)
307
Kuda-kuda
Posisi
kaki
sebagai
dasar
tumpua
n
untuk
melakukan
sikap
dan
gerakan
bela
serang
Kurikulum
adalah
seperangkat
rencana
dan
pengaturan
mengenai
tujuan,
isi,
dan
bahan
pelajaran
serta
cara
yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelanggaraan
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
tertentu.
Langkah
Perubahan
injakan
kaki
dari
satu
tempat
ke
tempat
lain,
yang
dapat
dilakukan
dengan
posisi
segaris,
tegak
lurus,
dan
serang.
Lay-up shoot
Memasukkan
bola
ke
arah
ring
basket
dengan
menghantarkan
bola
ke
arah
ring
dalam
posisi
badan
melayang
Lob
Pukulan
melambung
tinggi
Media
pembelajaran Alat
bantu
proses
belajar
mengaja
r,
yang
dapat
diper
gunakan
untuk
merangsang
pikiran,
perasaan,
perhatian,
dan
kemampuan
atau
keterampila
n
sehingga
dapat
mendorong
terjadinya
proses
belajar
Melempar
Gerakan
yang
dilakukan
tangan
jauh
dari
pusat
berat
badan,
seperti
lempar
cakram,
lembing,
dan
lontar
martil
Menolak
Gerakan
yang
dilakukan
oleh
tangan
tidak
jauh
dari
pusat
berat
badan,
seperti
tolak
peluru
NAPZA
singkatan
dari
Narkotika,
Psikotropira
dan
Zat
Adiktif;
mengacu
pada
kelompok
senyawa
yang
psikotropika
(senyawa
yang
psikoaktif
mempengaruhi
susunan
syaraf
pusat
dan
mental)
yang
umumnya
memiliki
risiko
kecanduan
bagi
penggunanya.
Passing
Operan
terhadap
teman
main
Pendidikan
Jasmani Suatu
proses
pembelajaran
melalui
aktivitas
jasmani
yang
didesain
untuk
menin
gkatkan
kebugaran
jasmani,
mengembangkan
keterampilan
motorik,
pengetahuan
dan
perilaku
hidup
sehat
dan
aktif,
dan
sikap
sportif,
kecerdasan
emosi.
Pengayaan
kegiatan
yang
diberikan
kepada
peserta
didik
kelompok
cepat
agar
mereka
dapat
mengembangkan
potensinya
secara
optimal
dengan
memanfaatkan
sisa
waktu
yang
dimilikinya.
T
ujuan
memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
memp
erdalam
penguasaan
materi
Kelas VIII SMP/MTs
308
pelajaran
yang
berkaitan
dengan
tugas
belajar
yang
sedang
dilaksanakan
sehingga
tercapai
tingkat
perkembangan
yang
optimal
Permainan
Bola
Besar
dan
Bola
Kecil Aktivitas
gerak
menggunakan
bola
sebagai
media
dalam
permainan,
dibedakan
berdasarkan
ukuran
bola.
Pitcher
Pelempar
bola
pada
permainan
softball
Prinsip
adalah
asas,
kebenaran
yang
jadi
pokok
dasar
orang
berfikir
,
bertindak,
dan
sebagainya.
Pukulan
swing
Mumukul
bola
dengan
gerakan
mengayun
pada
permainan
softball
R
emedial
bentuk
pembelajaran
yang
sifatnya
memperbaiki
kekeliruan-
kekeliruan
siswa
dalam
belajar
atau
untuk
lebih
memberikan
pemahaman
yang
lebih
bagi
siswa
yang
mengalami
kelambanan
dalam
belajar
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP) adalah
rencana
pembelajaran
detil
pada
suatu
materi
pokok
atau
tema
tertentu
yang
mencakup
kompetensi
inti,
kompeten
si
dasar
,
mat
eri
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi,
tujuan,
kegiatan
pembelajaran,
penilaian,
alokasi
waktu,
dan
sumber
belajar.
Semester
satuan
waktu
terkecil
yang
digunakan
untuk
menyatakan
lamanya
proses
kegiatan
belajar
-mengajar
suatu
program
dalam
suatu
jenjang
pendidika
n.
Penyelenggaraan
program
pendidikan
suatu
jenjang
lengkap
dari
awal
sampai
akhir
akan
dibagi
ke
dalam
kegiatan
semesteran,
sehingga
setiap
awal
semester
mahasiswa
harus
merencanakan
dan
memutusk
an
tentang
kegiatan
belajar
apa
yang
akan
ditempuhnya
pada
semester
tersebut.
Servis
Pukulan
awal
untuk
melakukan
permainan
dan
dapat
juga
dijadikan
serangan
awal
terhadap
lawan
Shooting
Menembak
ke
arah
gawang
(sepakbola),
ke
arah
ring
basket
(bola
basket)
Sikap
lilin
Merupakan
salah
satu
bentuk
latihan
keseimbangan
pada
senam
dasar
dengan
posisi
badan
lurus
dan
kedua
kaki
Pendidikan
Jasmani
Olahraga
dan
Kesehatan
(PJOK)
309
rapat
dan
lurus
ke
atas
dengan
bertumpu
pada
pundak
(seperti
lilin
pada
posisi
berdiri)
Silabus
adalah
rencana
pembelajaran
pada
satu
atau
beberapa
materi
pokok
atau
tema
tertent
u
yang
mencakup
kompetensi
inti,
kompetensi
dasar
,
materi
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi,
penilaian,
alokasi
waktu,
dan
sumber
belajar.
Sliding
Upaya
menyentuh
base
dengan
menjulurkan
salah
satu
kaki
ke
depan
dan
kaki
yang
satunya
dilipat
ke
belakang
Smash
Pukulan
yang
menukik
dan
tajam
serta
mematikan
lawan
main
Standar
Kompetensi
Lulusan
adalah
kriteria
kualifikasi
kemampuan
lulusan
yang
mencakup
sikap,
pengeta
huan,
dan
keterampilan.
Pengertian
di
atas
mengandung
makna,
dilihat
dari
dimensi
mutu
lulusan,
tiap
sa
tuan
pendidi
kan
hendaknya
me
netapkan
krit
eria
kem
ampuan
yang
menjadi
tar
getnya.Setiap
kriteria
mutu
ditetapkan
dalam
t
iap
i
ndikator
de
ngan
ke
tentuan
m
inimal
m
emenuhi
st
andar
Start
Titik
awal
untuk
memulai
bergerak
Tangkisan
Usaha
pembelaan
dalam
pencaksilat
dengan
cara
mengadakan
kontak
langsung
dengan
serangan
Topspin
Pukulan
bola
pada
bagian
atas
bola
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran
adalah
tercapainya
perubahan
perilaku
atau
kompetensi
pada
siswa
setelah
mengikuti
kegiatan
V
ariasi
Melakukan
satu
teknik
gerakan
dengan
berbagai
cara
Volley
Memainkan
bola
sebelum
menyentuh
tanah/lantai
Kelas VIII SMP/MTs
310
Ateng, Abdul Kadir,
Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani
, Jakarta : DEPDIKNAS,.
Carr, Gerry,
Atletik untuk Sekolah
, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.
A. Akker,Theo,
Tenis Meja, Pelajaran, Perlengkapan, Teknik Pelaksanaan
,
Jakarta : PT
. Rosda Jayaputra.
Counsilman E, James,
Competitive Swimming Manual For Coache and Swimmer
,
Bloomington, Indiana : Ccounsilman Co.Inc.
Clark, Nancy
,
Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga,
Jakarta : PT
. Raja Grafindo Persada.
Dinas Olahraga dan Pemuda, Petunjuk Permainan Tenis Meja,
Jakarta : Dinas Olahraga dan Pemuda
KEMENDIKBUD,
Standar Isi 2013,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
Jakarta : Kurnia , Dadeng,
Cara Praktis Belajar Renang Moderen
, Jakarta : Penerbit
Prakarsa Belia.
Kleinmann, Theo & Kruber, Dieter,
Bola Voli Pembinaan Teknik, Taktik dan Kondosi,
Jakarta : Penerbit PT
. Gramedia
Kertamanah, Alex.
Teknik & Taktik Mahir Permainan Tenis Meja,
Jakarta : PT
. Raja Grafindo Persada.
Knut Dietrich & K.J. Dietrich,
Buku Sepak Bola
, PT. Gramedia.
Luxbacher, Ph. D,Joseph A.
Sepakbola
, Jakarta : PT. Grafindo Persada
Luxbacher, Joe,.
Sepakbola Taktik & Teknik Bermain,
Jakarta : PT. Grafindo Persada
Parapat, Tunggul,
Pengenalan dan Pencegahan HIV/AIDS
,
Jakarta : PT
. Sepadan Agra Daya.
Rookie Coaches Baseball,
American Coaching Effectiveness
Program,Human
Kinetics Publishers
Roji,
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
, Jakarta : Penerbit Erlangga.
R. Maryun,
Pelajaran Pencaksilat.
FPOK IKIP Jakarta.
Soekarno, Wuryati.
Teori dan Praktik Senam Dasar,
Yogyakarta : PT. Intan Pariwara
Tamat, Tisnowati.
Pelajaran Dasar Pencaksilat,
Jakarta : Penerbit ”Miswan”
Tom Fleck & Ron Quinn,
Panduan Latihan Sepak Bola Andal
,
Jakarta : Penerbit ”Sunda Kelapa Pustaka”.
Daftar Pustaka
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
311
Profil Penulis
Nama Lengkap
:
Roji
T
elp. Kantor/HP
:
081310024990
:
roji_banten
@yahoo.com
Akun Facebook
:
-
Alamat Kantor
:
Jl. Bakti 6/
28 Cilincing Jakarta Utara
Bidang Keahlian:
GURU Pend. Jasmani
Riwayat peker
jaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 – 2016: Guru Penjas di SMP
N 244 Jakarta.
2.
2007 – 2010: Guru Penjas di SMAN 244 Jakarta.
3.
2005 – 2007: Guru Penjas di SMAN 244 Jakarta.
Riwayat Pendidikan
Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: Fakultas UNJ /jurusan UNJ /program studi UNJ /bagian dan nama lembaga
UNJ (tahun masuk – tahun lulus......)
2.
S2: Fakultas POR/jurusan POR /program studi/ POR bagian dan nama lembaga
UNJ (tahun masuk 2006– tahun lulus 2008)
3.
S1: Fakultas FPOK/jurusan Olahrsga/program studi POR/bagian dan nama lembaga
IKIP/UNJ(tahun masuk 1987– tahun lulus 1992)
Judul Buku dan
Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 2006
2.
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 2007
3.
dst.
Judul Penelitia
n dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.
Foto penulis
3x3,5 cm
Kelas VIII SMP/MTs
312
Nama Lengkap
:
Eva
Yulianti, SE, M.Sc
Telp. Kantor/HP
:
081293846189
:
email@eva
yulianti.com
Akun Facebook
:
-
Alamat Kantor
:
Jl. Pemuda 10
Bidang Keahlian:
Manajemen Kelas Penjas
Riwayat peker
jaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2005 – sekarang
: Dosen FIK UNJ
Riwayat Pendidikan
Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: Program Pasca Sarjana/Pendidikan Olahraga/UNJ 201
1-2016
2.
S2: Fakultas Ekonomi Universiti Kebangsaan Malaysia 1997-2001
3.
S1: Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti 1991-1996
Judul Buku dan
Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
English for Physical Education T
eacher
2012
2.
PJOK Kelas
VIII 2013
Judul Penelitia
n dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Female Triad pada Atlet Putri
(201
1)
Evaluasi Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional di DKI
Jakarta
(201
1)
Manajemen Kelas dan aktivitas fisik kelas 1 SD
(201)
Pengembangan Instrumen Pengukuran
Aktivitas Fisik untuk anak Kelas 1-3 SD (2012)
Persepsi orangtua, guru dan sekolah tentang Aktivitas Fisik Anak SD (2012)
Gaya Mengajar Dosen FIK UNJ (2012)
Persepsi ‘body image’ pada atlet sport gymnastic FIK UNJ (2012)
Model Manajemen Kelas Pembelajaran Terpadu untuk Sekolah Dasar (2013)
Inovasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Inovasi Pembelajaran di Sekolah
(2012-2015)
Model Pembinaan Olahraga Usia Dini (2014-2015)
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kepangkatan, Usia, Gender Dan Sertifikasi
Pendidik Terhadap Hasil Uji Kompetensi Guru Penjaskes SMA Dan SMK di Jakarta
Timur (2015)
Analisis IT
Addict Pada Anak Usia Pendidikan Dasar Sebagai Dasar Pemberlakuan
Kebijakan Penggunaan Produk IT Pada Siswa Sekolah Dasar (2015)
Model Manajemen Sekolah Berkarakter Olahraga (2015)
Efektifitas Manajemen Kelas PJOK di SMP
dengan Kurikulum 2013 (2016)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
313
Profil Penela
ah
Nama Lengkap
:
Drs
. Suroto, M.A., Ph.D.
Telp. Kantor/HP
:
0318296260/ 081331573321
:
sur
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
LPP
M Unesa, Gedung G1, Kampus Ketintang, Jalan
Ketintang Surabaya, 60231 Jawa Timur
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
D
osen FIK dan PPs Unesa (1990-Sekarang)
2.
K
aprodi S2 Pendidikan Olahraga dan S3 Ilmu Keolahragaan PPs Unesa (2012-
2013)
3.
S
ekretaris LPPM Unesa (2012-2016
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: D
octoral Program of Institute of Health and Sport Sciences, University of
Tsukuba, Japan, masuk 2001 – lulus 2005
2.
S2: M
aster Degree Program of Health Physical Education and Recreation,
Graduate School, The Ohio State University, USA, masuk 1994 – lulus 1995
3.
S1: Jurusan P
endidikan Olahraga FPOK IKIP Surabaya, masuk 1984 - lulus1989
Judul Buku y
ang pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1.
M
ulai tahun 2009-2012 menelaan Buku Teks dan Non-teks PJOK yang diklola oleh
Puskurbuk Kmdikbud
2.
M
ulai tahun 2013-2016 menelaan Buku Teks Kurikulum 2013 kelas IX dan XII
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
2006-2009 –
Tingkat kemajuan pendidikan jasmani Indonesia (Survei nasional di
bawah kendali Asdep Ordik Kemenpora
2.
2007 – M
odel pembelajaran IU-07-1 diselenggaran dengan biaya Balitbang
Kemdiknas
3.
2009 – P
erbandingan kompetensi guru PJOK senior dan junior, diselenggaran
dengan biaya Komnas Penjasor Kemenpora
4.
2013-2015 – P
eningkatan keterampilan mengajar guru PJOK SD melalu lesson
study, dibiaya dari Hibah Bersaing Ditlitabmas, Kembdikbud
5.
2016 – P
engembangan alat ukur dan alat pengambangan keterampilan guru
PJOK, dibiaya dari Hibah UPT DRPM Dikti, Kemristekdikti
Kelas VIII SMP/MTs
314
Nama Lengkap
:
DR.
Taufiq Hidayah.M.KES
Telp. Kantor/HP
:
024 8508007 / 08156502087
:
fik
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
gd
. F. Kampus Fakultas Ilmu Keoalhragaan Unnes Semarang
Bidang Keahlian:
P
endidikan Jasmani
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 - sek
arang: Dosen Ilmu Keolahragaan FIK UNNES SEMARANG
2.
2013 - S
ekarang Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Tengah
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S3: P
rogram Pasca Sarjana/ Pendidikan Olahraga / Unnes Semarang (tahun
masuk 2008- tahun lulus 2013)
2.
S2: P
rogram Pascasarjana/Ilmu Kesehatan Olahraga/ Unair Surabaya (tahun
masuk 1995- tahun lulus 1998)
3.
S1: F
akultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan / Pendidikan Olahraga / IKIP
Semarang (tahun masuk 1987- tahun lulus 1992)
Judul Buku y
ang pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1.
Buk
u Teks Biomekanika
2.
Buk
u ajar PJOK
3.
Buk
u Pembinaan karakter Mahasiswa
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
engembangan alat ukur tes postur (2009)
2.
P
engembangan teknologi sensor gerak untuk pengukuran ketepatan, kecepatan
lemparan bola (2010)
3.
P
engembangan smart ball sebagai alat ukur dinamika bola (2012)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
315
Profil Editor
Nama Lengkap
:
Dr
a. Umi Hastuti R, M.Pd.
Telp. Kantor/HP
:
021 3804248
:
adisr
Akun Facebook
:
-
A
lamat Kantor
:
P
usat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Bidang Keahlian:
C
opy Editor
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
S
taf Bidang Pengendalian Mutu Buku
2.
R
ekrutmen SDM Penilaian Buku Teks dan Nonteks
3.
Koor
dinator Sayembara Penulisan Buku
4.
Ketua Komunitas P
emerhati Literasi di Kampung Halaman
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S1: Bimbingan Konseling
2.
S2: P
enelitian dan Evaluasi Pendidikan
Judul Buku y
ang pernah diedit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
AI SD Kelas I dan IV
2.
P
enjaskes Kelas VIII dan Kelas XI
3.
T
ematik Kelas II
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada
Kelas VIII SMP/MTs
316
Profil Ilustrat
or
Nama Lengkap
:
S
yndhi Renolarisa, S.Des
Telp. Kantor/HP
:
08118861010
:
syndhir
Akun Facebook
:
S
yndhi Renolarisa
Alamat Kantor
:
Jl
. Kapten Tendean no.88 C
Bidang Keahlian:
D
esain Komunikasi Visual
R
iwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1.
2010 - 2012
: F
reelance Illustrator & Graphic Designer
2.
2011-2013
: F
reelance Logo Designer
3.
2013
: I
nternship Desainer Grafis, PT Astra International Tbk
4.
2013 - sek
arang
: F
reelance Layout Design & Illustrator, Pusat Kurikulum dan
P
erbukuan
5.
2014 - 2016
: Q
uality Control & Censorship Officer, PT Indonusa Telemedia,
TransVision
6.
2016
: Q
uality Control & Censorship, UseeTV - PT Telkom Indonesia
R
iwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1.
S1: D
esain Komunikasi Visual (2009-2013)
Judul
Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
P
ameran Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (2013)
2.
P
ameran “PAKEM” Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti (2014)
Judul
Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1.
2013
: I
lustrasi Buku cerita anak “Legenda Sungai Landak” Tugas Akhir
2.
2013
: D
esain Sampul Buku Teks Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Pendidikan
P
ancasila dan Kewarganegaraan Kelas 7, 8 dan 10.
3.
2013
: I
lustrasi Buku Teks Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PJOK (Pendidikan
Jasmani, Olahr
aga dan Kesehatan) Kelas 8, 9 dan 12
4.
2016
: I
lustrasi Buku Teks Kurikulum, 2013 Mata Pelajaran PJOK (Pendidikan
Jasmani Olahr
aga dan Kesehatan) Kelas 11
5.
2016
: I
lustrasi Buku Teks Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Agama Hindu
Kelas 6
6.
2016
: D
esain Sampul Buku Teks Kurikulum 2013, Mata Pelajaran PJOK
(Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) Kelas 11
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
317
Kelas VIII SMP/MTs
318
Catatan
:
..........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
ISBN:
978-602-427-015-5 (jilid lengkap)
978-602-427-017-9 (jilid 2)
Pendidikan Jasmana, Olahraga dan Kesehatan
•
Kelas VIII SMP/MTs
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
SMP/MTs
KELAS
VIII
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2017
HET
ZONA 1
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4
ZONA 5
Rp
22.200
Rp
23.200
Rp
24.100
Rp
25.900
Rp
33.300
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidi-
kan secara keseluruhan, oleh karena itu pendidikan melalui aktivitas sik ini diharapkan
akan menumbuhkan sikap spiritual, sosial serta memiliki keterampilan dalam aktivitas
gerak pada siswa.
Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dirancang untuk menumbuhkan
generasi yang mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang,
untuk itu penulis menyajikan deskripsi yang diperjelas dengan ilustrasi agar siswa mudah
untuk memahami dan menguasai maksud dan tujuan pembelajaran yang dilakukan di
sekolah.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan menggunakan olahraga
sebagai sarana. Oleh karena itu dalam pelaksanaan di sekolah bukan mempelajari
kecabangan dalam olahraga melainkan siswa agar memahami bagaimana prinsip dasar
gerak dilakukan dengan baik. Diharapkan agar generasi penerus memiliki keterampilan
gerak, kecerdasan, tanggung jawab, dan menghargai teman.
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan